I LoVe YoU DeAr...


Wednesday 16 May 2012

Aku Bisa Bangun...

Beginilah kehidupanku setiap hari,
Diatas bumi kepunyaan Yang Maha Esa ini,
Penuh dengan Rahmat dan BerkahNya,
Dengan kesempurnaan jadianNya,
Manusia mencari-cari haluan,
Tumbuhan berhayun ditiup sang bayu,
Angkasa yang tidak menentu arahnya,
Ada saat kegelapan, ada juga kecerahan.

Suatu ketika aku merenung jauh,
Tanpa kerdipan kelopak mata,
Fikiranku dibuai angin nan lembut,
Sambil kulihat ilusi cakerawala,
Membuatkan aku terasa leka,
Tanpa sedar akan bahaya,
Yang bisa menerkan sudut jiwa.

Tatkala terbit mentari diluar sana,
Terlihatlah kehidupan didalamnya,
Tiada beda antara mereka,
Mencari sesuatu yang masih tidak mereka jumpa,
Mungkinkah ia hampir dengan kita?
Atau masih jauh yang perlu diteroka,
Tanpa jemu menghabiskan usia.

Aku kagum melihat mereka,
Cekal berlari walaupun tahu tanahnya,
Punyai permukaan yang tidak rata,
Mereka bisa jatuh ke bumi,
Tatkala mereka tidak tahu,
Gaung yang mereka gali sendiri,
Sedang menunggu dihadapan mereka,
Sedetik pun mereka tidak terfikir,
Bagaimana untukku khabarkan?
Kerana mereka pasti memilih jalan yang sama,
Kerna kesenangan yang mereka terima.

Disini aku berdiri,
Tetapi hanya seketika,
Laluku rebah dibumi yang nyata,
Tanpa ada akar yang membantu,
Tanpa bekalan yang mencukupi,
Membuatkan aku tidak bisa berdiri lagi.

Tidak bisa aku lafazkan,
Keperitan dan kesakitan yang aku alami,
Darahnya mengalir seperti air sungai di muara,
Lukanya luas bagai bumi terbelah dua,
Dagingnya bagai disiat sembilu dan kaca,
Mahuku menjerit agar seluruh alam mendengarnya,
Supaya ada yang bisa mengubati,
Setiap rekahan lukaku ini.

Benar kata mereka,
Aku yang jatuh dan tersungkur,
Maka,
Terpaksalah aku berusaha,
Untuk bangun semula dan terus bersama,
Demi mengejar pelangi dihadapanku,
Kerana suatu ketika pelangi itu akan menghilang,
Hilang disebalik mentari bercahaya.

Aku merangkak kehadapan,
Sedangkan mereka semua sudah berlari,
Walau penat dan payah,
Tetapi aku tetap berjuang,
Sehinggalah aku bisa bertatih sendiri,
Namun mereka,
Sudah merasai pelangi itu,
Pelangi sebuah kehidupan di dunia yang sementara.

Peluhku sudah membasahi muka,
Aku terus dan terus bertatih lagi,
Sehinggalah aku bisa berjalan,
Tanpa ada sesiapa di kiri dan kanan,
Dan akhirnya kau bisa,
Bisa menggapai pelangiku,
Pelangi yang aku bina sendiri,
Dengan bangga dan bahagia,
Walaupun hakikatnya sedih menyelubungi hatiku ini.

Saat kesedihan melanda lagi,
Pelangiku mulai pudar kembali,
Aku bertanya kembali pada diriku,
Bisakah aku menggapai pelangi itu kembali?
Untuk aku khabarkan pada mereka,
Bahawa aku juga bisa,
Bisa hidup seperti mereka.

Aku tidak mahu jatuh kembali,
Kerna ia banyak mengajar diriku ini,
Erti susah, erti senang,
Erti payah, erti mudah,
Untuk bangun dengan sendiri,
Tanpa mereka disisi.

Dimana rakan-rakan?
Dimana keluarga?
Dimana sahabat karib?
Mereka semua tiada tika aku tersungkur,
Mereka pergi tika aku keperitan,
Namun pengakhirannya tersangat indah buatku,
Kerna,
AKU BISA BANGUN,
Dengan bahagia dan bertenaga.

Ya Allah, sesungguhNya setiap yang hadir dalam diriku ini membuatkan aku terfikir tentang Mu... Setiap dugaan dan rintangan yang Engkau berikan kepadaku membuatkan aku tersedar dari segala khayalanku...

No comments:

Post a Comment